TEBAK
TEPAT SILANG ( TTS )
BAHASA INDONESIA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
51.
P E R T A N Y A A N
M E N D A T A R :
M E N U R U N :
1. Narasumber, pemakalah 38. Benda cair 1. Ceramah, khotbah 25. Binatang padang pasir
6. Plot, jalan cerita 41. Khayal,
rekaan 2. Gaya bahasa 27. Salah satu
warna
9. Garansi, tanggungan 43. Tanda baca 3. Pengetahuan MIPA 29. Khayalan
10. Tusukan,
tohokan 44. Satu (Inggris) 4.
Pemain film, sinetron,
33 Bumi, tanah tumpah
11. Rasa garam 45.
Akhiran drama
(perempuan) darah
14. Tidak
hadir, tidak masuk 48.
Saat, masa, tempo 5. Bergerak ke atas 34. Anak kembar
17. Majas
penginsanan (benda mati 49. Tepat
sasaran, 6. Harapan, dambaan, 37. Tatkala, waktu
diumpamakan benda hidup) tidak meleset semangat 39. Di dalam (Inggris)
18. Hal
mengenai pendidikan 50. Surat tanda lulus 7. Panca 40. Berkah, persetujuan
20. Nama buah
belajar 8. Tanggapan,
reaksi 42. Murid
22. 100 tahun 51. Buku, kitab 12. Karangan berupa cerita 46. Undang
Undang
24. Sopan
13. Kalimat pendek, menarik, Sekolah
26. Kualitas
untuk
menginformasikan 47. Kasihan
27. Imbuhan
sisipan sesuatu
30. Berita
nyata yang sedang hangat 15.Akbar, agung
dibicarakan
16.Karangan
berupa pendapat
31.
Halilintar, guruh 17.Kata depan
32. Saya, beta
20.Latar dalam cerita
35. Telungkup,
merunduk
21.Kalimat tunggal
36. Teko, poci
23.Karangan berupa
Penggambaran,
pelukisan
APA
NAMA JEPANGMU???
A = Ka K
= Me U = Do
B = Zi L
= Ta V = Ru
C = Mi M
= Rin W = Mei
D = Te N
= To X = Na
E = Ku O
= Mo Y = Fu
F = Lu P
= No Z = Zi
G = Ji Q
= Ke
H = Ri R
= Shi
I = Ki S
= Ari
J = Su T
= Chi
Contoh:
Yopi = Fudonoki
Dodi = Temoteki
Anto = Katochido
Rini = Shikitoki
Yani = Fukatoki
Muji = Rindosuki
By:
Edi prianto
Naik Angkot
Kamis
tanggal 26 Maret 2015 saat menjelang maghrib seorang perempuan paruh baya
pulang dari pasar Slawi setelah seharian berjualan kacang Bogares. Perempuan
tersebut naik angkot jurusan Balamoa. Karena ingat bahwa sore itu Kamis malam
Jum’at kliwon tak lupa perempuan tersebut membeli sebungkus bunga yang
rencananya buat ziarah kubur. Angkot ngetem menanti ada penumpang lagi.
Ternyata hampir maghrib tidak juga ada tambahan penumpang. Sang sopirpun
memutuskan untuk memberangkatkan angkotnya walaupun penumpang hanya seorang.
Perlahan angkot mulai bergerak meninggalkan kota Slawi. Karena seharian lelah
berdagang perempuan tersebut tertidur di
dalam angkot. Setelah bergerak melintasi jembatan Kagok, perempuan tersebut
terbangun. Pandangannya ke arah kiri tampak agak gelap pohon besar yang
menyeramkan, beralih ke kanan dilihatnya kuburan yang sepi. Seluruh tubuhnya
mulai merinding, hati berdebar, bulu kuduknya berdiri dan alangkah terkejutnya
perempuan tersebut setelah memandang ke arah jok sopir. Ternyata angkot
bergerak tanpa sopir. Terlintas di benak perempuan tersebut bahwa hari itu
kamis malam jum’at kliwon. “Kayane ra beres angkot kiye”, begitu guman
perempuan itu dalam hati. Karena saking takutnya berteriaklah perempuan itu, “
Tolong , Tolong , Tolong “. Dari luar angkot sayub-sayub terdengar
suara, “ Aja gemboran bae, bantu dorong ya kena owh ! “.
( Mas To )
Baru punya HP
Pak Min dan Pak To dua sahabat yang
sama-sama baru punya HP.
Pak Min : To ngapain kamu megangin pagar
rumah aja?
Pak To
: Iyah nich Min, aku lagi mau
ngisi pulsa.
Pak
Min : Terus apa hubungan ngisi pulsa dengan megangin pagar rumah? Telpon aja
operatornya pasti beres.
Pak
To :
Itu dia masalahnya, operator nyuruh “ tekan pagar “, tapi udah ditekan
beberapa kali masih juga gak masuk pulsanya, jempolku sampai lecet nich.
Pak
Min : Ini sih belom seberapa To, gua lebih kecewa lagi dikerjain operator.
Pak
To : Emang kenapa Min ?
Pak
Min : Kamu masih mending To cuma disuruh mencet pagar, lah gua disuruh “mencet
bintang”, emang gua Gatutkaca apa? Disuruh terbang ke langit sono !!!
Udah gila kali ya tuh operator.
Pak
To : ……
(
Mas To )
ASAL-USUL NAMA BRUG ABANG
Brug abang adalah nama
sebuah jembatan yang membentang di atas kali Gung, tepatnya di daerah bendungan
Pesayangan, kecamatan Talang, Kabupaten Tegal. Jembatan ini dibangun antara
tahun 1918-1921 dengan ukuran ± 5 m x 50 m dan berbahan besi. Tidak ada warna
merah di jembatan ini, bahkan kanan kiri bangunan yang terbuat dari besi
cenderung berkarat. Namun masyarakat lebih mengenal jembatan ini dengan nama
Brug Abang.
Sejarah penamaan Brug
Abang tidak lepas dari sejarah yang terjadi di daerah Tegal antara bulan
Oktober sampai Desember 1945, atau lebih dikenal dengan sebutan Peristiwa Tiga
Daerah. Disebut demikian karena peristiwa ini terjadi di tiga daerah kabupaten,
yaitu Brebes, Tegal, dan Pemalang.Peristiwa Tiga Daerah ditandai dengan
pengambilalihan kekuasaan di tingkat lokal di tiga kabupaten yang dilakukan
oleh pembrontak yang banyak dipengaruhi oleh unsur kiri (komunis). Berdasarkan rapat di markas AMRI
Slawi pada tanggal 3 November 1945, direncanakan penyerangan ke Kota Tegal.
Keesokan harinya, pada tanggal 4 November 1945 gerombolan massa bergerak menuju
kota Tegal. Sekelompok menyerang markas TKR, pasar pagi, dan menduduki
alun-alun kota. Pemimpin-pemimpin pemberontakan dalam peristiwa tiga daerah
memaksa para pejabat dan elite birokrat, terutama Bupati dan Pejabat Kotapraja
untuk menyerahkan kekuasaan. Bupati Tegal R. Sunarjio dan Pejabat Kotapraja
Tegal R. Sungeb Reksoatmodjo terpaksa menyerahkan kekuasaan. Selain melakukan
pergantian pejabat birokrat, mereka juga melakukan pembunuhan dan pembantaian.
Tempat pembantaian yang
sangat mengerikan dalam peristiwa tiga daerah ada di jembatan bendungan
Pesayangan. Gambar kekejaman itu bisa kita lihat pada relief sisi utara Monumen
GBN Slawi. Orang yang paling bertanggung jawab dalam peristiwa ini adalah
Kutil. Nama aslinya adalah Sakyani. Kutil merupakan seorang tukang cukur, ketua
PERTUGI ( Persatuan Tukang Gunting Republik Indonesia ). Kutil dalam bahasa
Jawa artinya bintik kecil. Jadi Kutil adalah nama julukan. Dalam tradisi jawa
memang kadang seseorang dipanggil dengan nama julukannya, biasanya disesuaikan
dengan ciri fisik orang tersebut. Kutil-lah yang menjadi contoh terkenal dalam kepemimpinan
di tiga daerah. Ia salah seorang pemimpin pemberontak dalam peristiwa tiga
daerah yang paling menonjol peranannya, terutama dalam pembantaian di Bendungan
Pesayangan.
Brug Abang adalah saksi
bisu sejarah kelam republik ini pada awal kemerdekaan. Jembatan ini dijadikan
tempat eksekusi para pamong praja, elite birokrat, dan orang-orang yang
dianggap menentang / tidak sejalan dengan pendapat mereka. Mereka diarak
keliling dengan iringan tetabuhan tombreng- tombreng. Tradisi Dombreng merupakan sesuatu yang umum
pada saat itu. Disebut Dombreng karena bunyi-bunyian yang berasal dari kaleng
kosong yang dipukul-pukul berbunyi “ breng dong breng “. Sesampainya di
jembatan, mereka dibunuh dan dibantai secara massal. Darah para korban
pembantaian mengalir ke Sungai Gung, sehingga air sungai berubah warnanya
menjadi merah. Sejak saat itu jembatan ini di sebut Brug Abang.
Pada bulan Desember
1945 peristiwa pembrontakan tiga daerah dapat dipadamkan. Para pemimpin
pembrontakan yang bertanggung jawab dalam peristiwa tersebut ditangkap,
termasuk Kutil. Di pengadilan Pekalongan tanggal 21 Oktober 1946 Kutil di
jatuhi hukuman mati.
ADAB
MENUNTUT ILMU
Assalamu’alaikum warohmatullaahi wabarokaatuh
Kaum muslimin rahimakumullah,
Alhamdulillah marilah kita memanjatkan puji
syukur yang tiada terhingga kepada Allah swt. Karena Dia telah memberi kita
karunia dan nikmat yang sangat besar.
Sholawat serta salam kita sanjungkan kepada
junjungan Nabi Muhammad saw, berikut
para keluarganya,para sahabatnya,para ulama dan segenap pengikutnya semoga kita
mendapatkan syafa’atul udzma di hari kiamat
amin ya rabbal alamin.
Kaum muslimin rahimakumullah,
Dalam
kehidupan beragama, ilmu pengetahuan adalah sesutau yang wajib dimiliki, karena
tidak akan mungkin seseorang mampu melakukan ibadah yang merupakan tujuan
diciptakannya manusia oleh Allah, tanpa didasari ilmu. Minimal, ilmu
pengetahuan yang akan memberikan kemampuan kepada dirinya, untuk berusaha agar
ibadah yang dilakukan tetap berada dalam aturan-aturan yang telah ditentukan.
Dalam agama, ilmu pengetahuan umum, adalah kunci menuju keselamatan dan
kebahagiaan di dunia dan akhirat selama-lamanya.
Karena
pentingnya ilmu dan banyaknya faidah yang terkandung di dalamnya, para ulama
menyimpulkan bahwa menuntut ilmu adalah wajib, sesuai dengan jenis ilmu yang
akan dituntut. Inilah hukum dasar menuntut ilmu, berdasarkan sabda Rasulullah
SAW:
Artinya: “Menunut ilmu
hukumnya wajib bagi orang islam laki-laki dan orang islam perempuan”. (HR.
Muslim).
Kaum muslimin rahimakumullah,
Ada beberapa hal yang seyogyanya seorang penuntut
ilmu menghiasi diri dengannya, karena hal itu akan membantu dia dalam mencari
ilmu atau mengokohkan ilmunya. Diantaranya:
1. Bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Dalam firman-Nya:
"Wahai orang-orang yang beriman, jika kalian
bertakwa kepada Allah maka Allah akan menjadikan untuk kalian furqan
(pembeda)." (Al Anfal: 29)
Dijelaskan oleh Ibnu Utsaimin, Allah akan
menjadikan bagi kalian sesuatu yang bisa kalian pakai untuk membedakan antara
yang hak dan yang batil, manfaat dan mudharat, dan ini masuk di dalamnya ilmu.
Dimana Allah akan membukakan untuk seseorang ilmu-ilmu yang tidak dibukakan
untuk selainnya. Karena dengan bertakwa akan diperoleh petunjuk, tambahan ilmu,
dan tambahan hafalan. (Abdullah bin Mas’ud mengatakan: "Belajarlah,
barangsiapa telah berilmu maka hendaknya beramal." Beliau juga berkata: "Sungguh
aku menyangka bahwa seseorang akan lupa ilmunya dengan sebab dosa yang dia lakukan.").
2. Memulai dengan yang lebih penting.
Hal ini disebabkan karena terbatasnya kesempatan
dan kemampuan, sementara ilmu yang akan dituntut sangat banyak. Dan sungguh
bagus ucapan seorang penyair:
Ilmu itu jika kamu cari sangat banyak
Sedang umur untuk mendapatkannya terlalu pendek.
Maka mulailah dengan yang paling penting lalu yang penting.
3. Sabar dan kontinyu dalam menuntut ilmu.
Yahya bin Abi Katsir al Yamani berkata: Ilmu itu
tidak bisa didapat dengan jasmani yang santai. (Riwayat Muslim dalam kitab
Masajid Bab Auqat Shalawat Khams, lihat Jami Bayan Ilmi dengan tahqiq Abul
Asybal no. 553)
Demikian pula sebagian salaf mengatakan: Ilmu,
jika engkau berikan seluruh dirimu untuknya, dia akan memberimu sebagiannya.
Begitulah para ulama terdahulu, mereka tidak mencapai derajat yang mereka capai
kecuali dengan kesabaran dan kesinambungan dalam menuntut ilmu.
Imam Ahmad ditanya: Sampai kapan seseorang
menulis hadits? Jawabnya: Sampai mati. Beliau pun mengatakan: "Saya
menuntut ilmu sampai saya masuk liang kubur."
Ibnul Mubarak ditanya: Sampai berapa lama kamu
akan menulis hadits? Jawabnya: Barangkali ada sebuah kata yang aku akan memanfaatkannya
dan aku belum mendengarnya sama sekali).
Sufyan Ats Tsauri berkata: "Kita akan
belajar terus selama kita mendapati ada yang mengajari kita."
4. Menulis
Yakni, menulis ilmu yang diperoleh baik dalam
kajian atau dari bacaan atau yang lain. Dan jangan menerima ilmu hanya sepintas
lalu karena hal ini akan menghilangkan ilmu yang didapat.
"Ikatlah ilmu dengan menulis." (HR. Al Khatib Al Baghdadi dalam
Taqyidul Ilmi dan Ibnu Abdil Bar dalam Jami’ Bayan Ilmi no. 395 dari Anas bin
Malik dan dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam footnote Kitab Ilmi karya Ibn
Abi Khaitsamah )
Dalam bait syair dikatakan:
Ilmu adalah buruan dan tulisan adalah pengikatnya
ikatlah buruanmu dengan tali yang kuat.
Termasuk dari kebodohan engkau berburu kijang
lalu kau tinggalkan lepas di antara manusia.
5. Menjaga ilmu.
Di antaranya dengan menjaga catatan. Oleh karena
itu, semestinya menulis ilmu tersebut pada buku catatan yang layak, bukan
sembarang kertas, sehingga hal ini akan membantu dia untuk menjaganya. Atau
menjaga ilmu tersebut dengan menghafalnya sebagaimana yang dilakukan para ulama
terdahulu maupun sekarang, di antara mereka adalah Al Hasan bin Ali katanya:
"Saya hafal dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam sabdanya: Tinggalkan
apa yang meragukanmu kepada apa yang tidak meragukanmu." (HR. Tirmidzi dan
Nasa’i dan Tirmidzi)
6. Mulazamah.
Yakni berguru kepada seorang ulama dan bersamanya
dalam waktu yang lama.
Ibnu Utsaimin rahimahullah menjelaskan: Wajib
bagi setiap penuntut ilmu untuk memohon pertolongan kepada Allah kemudian minta
bantuan kepada para ulama dan memanfaatkan apa yang telah mereka tulis. Karena,
kalau hanya dengan membaca dan mentelaah, membutuhkan waktu yang banyak. Ini
berbeda ketika duduk dengan seorang yang alim yang bisa menerangkan kepadanya
dan menunjuki jalannya. Saya tidak mengatakan bahwa ilmu tidak akan didapat
kecuali dari seorang guru, akan tetapi cara yang paling baik adalah mengambil
ilmu dari para guru.
Demikian yang bisa saya sampaikan
,jika ada kesalahan maka hal itu karena khilaf dan kebodohan ilmu saya.Namun
jika dalam materi itu dapat dipetik kebenaranya,maka hal itu semata-mata karena
ilmu Allah. Mohon maaf segala kekuranganya.
Billahit
taufiq wal hidayah,wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.
TEBAK
TEPAT SILANG ( TTS )
BAHASA INDONESIA
1.
|
|
2.
|
|
|
3.
|
|
|
4.
|
5.
|
|
6.
|
7.
|
|
8.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
9.
|
|
|
|
|
|
|
|
10.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
11.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
12.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
13.
|
|
|
|
|
|
14.
|
15.
|
|
|
|
|
|
16.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
17.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
18.
|
|
19
|
|
|
|
|
|
|
20.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
21.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
22.
|
|
|
23.
|
24.
|
|
|
|
25.
|
|
|
26.
|
|
|
27.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
28.
|
|
29.
|
|
|
|
|
|
30.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
31.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
32.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
33.
|
|
|
|
34.
|
|
|
|
|
35.
|
|
|
|
|
|
36
|
|
37.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
38.
|
39.
|
40.
|
|
41.
|
|
|
42.
|
|
43.
|
|
|
|
|
|
44.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
45.
|
46.
|
|
47.
|
|
|
|
48.
|
|
|
|
|
|
49.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
50.
|
|
|
|
|
|
|
51.
|
|
|
|
|
|
|
|
P E R T A N Y A A N
M E N D A T A R :
M E N U R U N :
1. Narasumber, pemakalah 38. Benda cair 1. Ceramah, khotbah 25. Binatang padang pasir
6. Plot, jalan cerita 41. Khayal,
rekaan 2. Gaya bahasa 27. Salah satu
warna
9. Garansi, tanggungan 43. Tanda baca 3. Pengetahuan MIPA 29. Khayalan
10. Tusukan,
tohokan 44. Satu (Inggris) 4.
Pemain film, sinetron,
33 Bumi, tanah tumpah
11. Rasa garam 45.
Akhiran drama
(perempuan) darah
14. Tidak
hadir, tidak masuk 48.
Saat, masa, tempo 5. Bergerak ke atas 34. Anak kembar
17. Majas
penginsanan (benda mati 49. Tepat
sasaran, 6. Harapan, dambaan, 37. Tatkala, waktu
diumpamakan benda hidup) tidak meleset semangat 39. Di dalam (Inggris)
18. Hal
mengenai pendidikan 50. Surat tanda lulus 7. Panca 40. Berkah, persetujuan
20. Nama buah
belajar 8. Tanggapan,
reaksi 42. Murid
22. 100 tahun 51. Buku, kitab 12. Karangan berupa cerita 46. Undang
Undang
24. Sopan
13. Kalimat pendek, menarik, Sekolah
26. Kualitas
untuk
menginformasikan 47. Kasihan
27. Imbuhan
sisipan sesuatu
30. Berita
nyata yang sedang hangat 15.Akbar, agung
dibicarakan
16.Karangan
berupa pendapat
31.
Halilintar, guruh 17.Kata depan
32. Saya, beta
20.Latar dalam cerita
35. Telungkup,
merunduk
21.Kalimat tunggal
36. Teko, poci
23.Karangan berupa
Penggambaran,
pelukisan
APA
NAMA JEPANGMU???
A = Ka K
= Me U = Do
B = Zi L
= Ta V = Ru
C = Mi M
= Rin W = Mei
D = Te N
= To X = Na
E = Ku O
= Mo Y = Fu
F = Lu P
= No Z = Zi
G = Ji Q
= Ke
H = Ri R
= Shi
I = Ki S
= Ari
J = Su T
= Chi
Contoh:
Yopi = Fudonoki
Dodi = Temoteki
Anto = Katochido
Rini = Shikitoki
Yani = Fukatoki
Muji = Rindosuki
By:
Edi prianto
Kamis
tanggal 26 Maret 2015 saat menjelang maghrib seorang perempuan paruh baya
pulang dari pasar Slawi setelah seharian berjualan kacang Bogares. Perempuan
tersebut naik angkot jurusan Balamoa. Karena ingat bahwa sore itu Kamis malam
Jum’at kliwon tak lupa perempuan tersebut membeli sebungkus bunga yang
rencananya buat ziarah kubur. Angkot ngetem menanti ada penumpang lagi.
Ternyata hampir maghrib tidak juga ada tambahan penumpang. Sang sopirpun
memutuskan untuk memberangkatkan angkotnya walaupun penumpang hanya seorang.
Perlahan angkot mulai bergerak meninggalkan kota Slawi. Karena seharian lelah
berdagang perempuan tersebut tertidur di
dalam angkot. Setelah bergerak melintasi jembatan Kagok, perempuan tersebut
terbangun. Pandangannya ke arah kiri tampak agak gelap pohon besar yang
menyeramkan, beralih ke kanan dilihatnya kuburan yang sepi. Seluruh tubuhnya
mulai merinding, hati berdebar, bulu kuduknya berdiri dan alangkah terkejutnya
perempuan tersebut setelah memandang ke arah jok sopir. Ternyata angkot
bergerak tanpa sopir. Terlintas di benak perempuan tersebut bahwa hari itu
kamis malam jum’at kliwon. “Kayane ra beres angkot kiye”, begitu guman
perempuan itu dalam hati. Karena saking takutnya berteriaklah perempuan itu, “
Tolong , Tolong , Tolong “. Dari luar angkot sayub-sayub terdengar
suara, “ Aja gemboran bae, bantu dorong ya kena owh ! “.
( Mas To )
Baru punya HP
Pak Min dan Pak To dua sahabat yang
sama-sama baru punya HP.
Pak Min : To ngapain kamu megangin pagar
rumah aja?
Pak To
: Iyah nich Min, aku lagi mau
ngisi pulsa.
Pak
Min : Terus apa hubungan ngisi pulsa dengan megangin pagar rumah? Telpon aja
operatornya pasti beres.
Pak
To :
Itu dia masalahnya, operator nyuruh “ tekan pagar “, tapi udah ditekan
beberapa kali masih juga gak masuk pulsanya, jempolku sampai lecet nich.
Pak
Min : Ini sih belom seberapa To, gua lebih kecewa lagi dikerjain operator.
Pak
To : Emang kenapa Min ?
Pak
Min : Kamu masih mending To cuma disuruh mencet pagar, lah gua disuruh “mencet
bintang”, emang gua Gatutkaca apa? Disuruh terbang ke langit sono !!!
Udah gila kali ya tuh operator.
Pak
To : ……
(
Mas To )
Brug abang adalah nama
sebuah jembatan yang membentang di atas kali Gung, tepatnya di daerah bendungan
Pesayangan, kecamatan Talang, Kabupaten Tegal. Jembatan ini dibangun antara
tahun 1918-1921 dengan ukuran ± 5 m x 50 m dan berbahan besi. Tidak ada warna
merah di jembatan ini, bahkan kanan kiri bangunan yang terbuat dari besi
cenderung berkarat. Namun masyarakat lebih mengenal jembatan ini dengan nama
Brug Abang.
Sejarah penamaan Brug
Abang tidak lepas dari sejarah yang terjadi di daerah Tegal antara bulan
Oktober sampai Desember 1945, atau lebih dikenal dengan sebutan Peristiwa Tiga
Daerah. Disebut demikian karena peristiwa ini terjadi di tiga daerah kabupaten,
yaitu Brebes, Tegal, dan Pemalang.Peristiwa Tiga Daerah ditandai dengan
pengambilalihan kekuasaan di tingkat lokal di tiga kabupaten yang dilakukan
oleh pembrontak yang banyak dipengaruhi oleh unsur kiri (komunis). Berdasarkan rapat di markas AMRI
Slawi pada tanggal 3 November 1945, direncanakan penyerangan ke Kota Tegal.
Keesokan harinya, pada tanggal 4 November 1945 gerombolan massa bergerak menuju
kota Tegal. Sekelompok menyerang markas TKR, pasar pagi, dan menduduki
alun-alun kota. Pemimpin-pemimpin pemberontakan dalam peristiwa tiga daerah
memaksa para pejabat dan elite birokrat, terutama Bupati dan Pejabat Kotapraja
untuk menyerahkan kekuasaan. Bupati Tegal R. Sunarjio dan Pejabat Kotapraja
Tegal R. Sungeb Reksoatmodjo terpaksa menyerahkan kekuasaan. Selain melakukan
pergantian pejabat birokrat, mereka juga melakukan pembunuhan dan pembantaian.
Tempat pembantaian yang
sangat mengerikan dalam peristiwa tiga daerah ada di jembatan bendungan
Pesayangan. Gambar kekejaman itu bisa kita lihat pada relief sisi utara Monumen
GBN Slawi. Orang yang paling bertanggung jawab dalam peristiwa ini adalah
Kutil. Nama aslinya adalah Sakyani. Kutil merupakan seorang tukang cukur, ketua
PERTUGI ( Persatuan Tukang Gunting Republik Indonesia ). Kutil dalam bahasa
Jawa artinya bintik kecil. Jadi Kutil adalah nama julukan. Dalam tradisi jawa
memang kadang seseorang dipanggil dengan nama julukannya, biasanya disesuaikan
dengan ciri fisik orang tersebut. Kutil-lah yang menjadi contoh terkenal dalam kepemimpinan
di tiga daerah. Ia salah seorang pemimpin pemberontak dalam peristiwa tiga
daerah yang paling menonjol peranannya, terutama dalam pembantaian di Bendungan
Pesayangan.
Brug Abang adalah saksi
bisu sejarah kelam republik ini pada awal kemerdekaan. Jembatan ini dijadikan
tempat eksekusi para pamong praja, elite birokrat, dan orang-orang yang
dianggap menentang / tidak sejalan dengan pendapat mereka. Mereka diarak
keliling dengan iringan tetabuhan tombreng- tombreng. Tradisi Dombreng merupakan sesuatu yang umum
pada saat itu. Disebut Dombreng karena bunyi-bunyian yang berasal dari kaleng
kosong yang dipukul-pukul berbunyi “ breng dong breng “. Sesampainya di
jembatan, mereka dibunuh dan dibantai secara massal. Darah para korban
pembantaian mengalir ke Sungai Gung, sehingga air sungai berubah warnanya
menjadi merah. Sejak saat itu jembatan ini di sebut Brug Abang.
Pada bulan Desember 1945 peristiwa pembrontakan tiga daerah dapat dipadamkan. Para pemimpin pembrontakan yang bertanggung jawab dalam peristiwa tersebut ditangkap, termasuk Kutil. Di pengadilan Pekalongan tanggal 21 Oktober 1946 Kutil di jatuhi hukuman mati.
ADAB
MENUNTUT ILMU
Assalamu’alaikum warohmatullaahi wabarokaatuhKaum muslimin rahimakumullah,
Alhamdulillah marilah kita memanjatkan puji
syukur yang tiada terhingga kepada Allah swt. Karena Dia telah memberi kita
karunia dan nikmat yang sangat besar.
Sholawat serta salam kita sanjungkan kepada
junjungan Nabi Muhammad saw, berikut
para keluarganya,para sahabatnya,para ulama dan segenap pengikutnya semoga kita
mendapatkan syafa’atul udzma di hari kiamat
amin ya rabbal alamin.
Kaum muslimin rahimakumullah,
Dalam
kehidupan beragama, ilmu pengetahuan adalah sesutau yang wajib dimiliki, karena
tidak akan mungkin seseorang mampu melakukan ibadah yang merupakan tujuan
diciptakannya manusia oleh Allah, tanpa didasari ilmu. Minimal, ilmu
pengetahuan yang akan memberikan kemampuan kepada dirinya, untuk berusaha agar
ibadah yang dilakukan tetap berada dalam aturan-aturan yang telah ditentukan.
Dalam agama, ilmu pengetahuan umum, adalah kunci menuju keselamatan dan
kebahagiaan di dunia dan akhirat selama-lamanya.
Karena
pentingnya ilmu dan banyaknya faidah yang terkandung di dalamnya, para ulama
menyimpulkan bahwa menuntut ilmu adalah wajib, sesuai dengan jenis ilmu yang
akan dituntut. Inilah hukum dasar menuntut ilmu, berdasarkan sabda Rasulullah
SAW:
Artinya: “Menunut ilmu
hukumnya wajib bagi orang islam laki-laki dan orang islam perempuan”. (HR.
Muslim).
Kaum muslimin rahimakumullah,
Ada beberapa hal yang seyogyanya seorang penuntut
ilmu menghiasi diri dengannya, karena hal itu akan membantu dia dalam mencari
ilmu atau mengokohkan ilmunya. Diantaranya:
1. Bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.Dalam firman-Nya:
"Wahai orang-orang yang beriman, jika kalian
bertakwa kepada Allah maka Allah akan menjadikan untuk kalian furqan
(pembeda)." (Al Anfal: 29)
Dijelaskan oleh Ibnu Utsaimin, Allah akan
menjadikan bagi kalian sesuatu yang bisa kalian pakai untuk membedakan antara
yang hak dan yang batil, manfaat dan mudharat, dan ini masuk di dalamnya ilmu.
Dimana Allah akan membukakan untuk seseorang ilmu-ilmu yang tidak dibukakan
untuk selainnya. Karena dengan bertakwa akan diperoleh petunjuk, tambahan ilmu,
dan tambahan hafalan. (Abdullah bin Mas’ud mengatakan: "Belajarlah,
barangsiapa telah berilmu maka hendaknya beramal." Beliau juga berkata: "Sungguh
aku menyangka bahwa seseorang akan lupa ilmunya dengan sebab dosa yang dia lakukan.").
2. Memulai dengan yang lebih penting.
Hal ini disebabkan karena terbatasnya kesempatan
dan kemampuan, sementara ilmu yang akan dituntut sangat banyak. Dan sungguh
bagus ucapan seorang penyair:
Ilmu itu jika kamu cari sangat banyak
Sedang umur untuk mendapatkannya terlalu pendek.
Maka mulailah dengan yang paling penting lalu yang penting.
Sedang umur untuk mendapatkannya terlalu pendek.
Maka mulailah dengan yang paling penting lalu yang penting.
Yahya bin Abi Katsir al Yamani berkata: Ilmu itu
tidak bisa didapat dengan jasmani yang santai. (Riwayat Muslim dalam kitab
Masajid Bab Auqat Shalawat Khams, lihat Jami Bayan Ilmi dengan tahqiq Abul
Asybal no. 553)
Demikian pula sebagian salaf mengatakan: Ilmu,
jika engkau berikan seluruh dirimu untuknya, dia akan memberimu sebagiannya.
Begitulah para ulama terdahulu, mereka tidak mencapai derajat yang mereka capai
kecuali dengan kesabaran dan kesinambungan dalam menuntut ilmu.
Imam Ahmad ditanya: Sampai kapan seseorang
menulis hadits? Jawabnya: Sampai mati. Beliau pun mengatakan: "Saya
menuntut ilmu sampai saya masuk liang kubur."
Ibnul Mubarak ditanya: Sampai berapa lama kamu
akan menulis hadits? Jawabnya: Barangkali ada sebuah kata yang aku akan memanfaatkannya
dan aku belum mendengarnya sama sekali).
Sufyan Ats Tsauri berkata: "Kita akan
belajar terus selama kita mendapati ada yang mengajari kita."
4. Menulis
Yakni, menulis ilmu yang diperoleh baik dalam
kajian atau dari bacaan atau yang lain. Dan jangan menerima ilmu hanya sepintas
lalu karena hal ini akan menghilangkan ilmu yang didapat.
"Ikatlah ilmu dengan menulis." (HR. Al Khatib Al Baghdadi dalam
Taqyidul Ilmi dan Ibnu Abdil Bar dalam Jami’ Bayan Ilmi no. 395 dari Anas bin
Malik dan dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam footnote Kitab Ilmi karya Ibn
Abi Khaitsamah )Dalam bait syair dikatakan:
Ilmu adalah buruan dan tulisan adalah pengikatnya
ikatlah buruanmu dengan tali yang kuat.
Termasuk dari kebodohan engkau berburu kijang
lalu kau tinggalkan lepas di antara manusia.
5. Menjaga ilmu.ikatlah buruanmu dengan tali yang kuat.
Termasuk dari kebodohan engkau berburu kijang
lalu kau tinggalkan lepas di antara manusia.
Di antaranya dengan menjaga catatan. Oleh karena
itu, semestinya menulis ilmu tersebut pada buku catatan yang layak, bukan
sembarang kertas, sehingga hal ini akan membantu dia untuk menjaganya. Atau
menjaga ilmu tersebut dengan menghafalnya sebagaimana yang dilakukan para ulama
terdahulu maupun sekarang, di antara mereka adalah Al Hasan bin Ali katanya:
"Saya hafal dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam sabdanya: Tinggalkan
apa yang meragukanmu kepada apa yang tidak meragukanmu." (HR. Tirmidzi dan
Nasa’i dan Tirmidzi)
6. Mulazamah.
Yakni berguru kepada seorang ulama dan bersamanya
dalam waktu yang lama.
Ibnu Utsaimin rahimahullah menjelaskan: Wajib
bagi setiap penuntut ilmu untuk memohon pertolongan kepada Allah kemudian minta
bantuan kepada para ulama dan memanfaatkan apa yang telah mereka tulis. Karena,
kalau hanya dengan membaca dan mentelaah, membutuhkan waktu yang banyak. Ini
berbeda ketika duduk dengan seorang yang alim yang bisa menerangkan kepadanya
dan menunjuki jalannya. Saya tidak mengatakan bahwa ilmu tidak akan didapat
kecuali dari seorang guru, akan tetapi cara yang paling baik adalah mengambil
ilmu dari para guru.
Demikian yang bisa saya sampaikan
,jika ada kesalahan maka hal itu karena khilaf dan kebodohan ilmu saya.Namun
jika dalam materi itu dapat dipetik kebenaranya,maka hal itu semata-mata karena
ilmu Allah. Mohon maaf segala kekuranganya.
Billahit
taufiq wal hidayah,wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar